Pendahuluan
“Hanya konsep pendidikan yang paling dangkallah yang berani menolak keabsahan meletakkan Muhammad diantara pendidik-pendidik besar sepanjang masa, karena dari sudut pragmatis-seorang yang mengangkat perilaku manusia adalah seorang pangeran di antara pendidik” . ( Robert L. Gullick Jr, penulis buku Muhammad, The Educator)
Memilukan! Sistem pendidikan hari ini terbukti gagal melahirkan manusia shaleh, berkepribadian mulia yang sekaligus menguasai pengetahuan, ilmu dan teknologi. Tujuan mulia pendidikan sebatas slogan dan jargon, faktanya Dunia pendidikan di negeri ini dikejutkan dengan beberapa peristiwa yang mencoreneg wajah pendidikan.
Data Menunjukkan, sejak tahun 1999 - Maret 2000 tercatat: 26 pelajar tewas, 56 luka berat, 109 luka ringan akibat tawuran pelajar (Galamedia, 9/3/00). Dalam sehari, sekitar 4 ton narkoba dikonsumsi (Kompas 13/11/02). Dalam 2 tahun ada 2 juta kasus aborsi di Indonesia; sekitar 750.000 dilakukan oleh remaja (Khofifah Indar Parawansa). Survei BKKBN di kota besar tahun 2007- 2008 menunjukkan, terdapat 63 % pelajar SMP/SMA melakukan seks bebas (Harian Fajar, 21/12/2008)
Belum lagi merebaknya kasus video porno yang dilakukan oleh pelajar, praktik kekerasan senior pada yuniornya, perlakuan tindak kekerasan guru pada anak didiknya dan masih banyak lagi peristiwa serupa lainnya.
Sejatinya, pendidikan haruslah dapat menciptakan generasi yang memiliki kemampuan iptek dan berimtak kepada Tuhan Yang Maha Esa, seperti yang tertuang dalam tujuan pendidikan nasional. Namun, dalam realitasnya tidaklah demikian. Kondisi ini membelalakkan mata bagi kita bahwa anak bangsa yang merupakan investasi peradaban sedang berada di ujung tanduk kerusakan.
Masalah dekadensi moral atau terjadinya krisis kepribadian pada anak didik merupakan masalah yang sekarang ini menjadi perhatian semua pihak, terutama bagi para pendidik, ulama, pemuka masyarakat dan para orang tua melihat berbagai fenomena yang melanda generasi dambaan umat dan bangsa.
Tanggungjawab pendidikan seharusnya dilakukan secara integratif di lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat. Tri pusat pendidikan ini jangan sebatas lip service, namun harus diaktualkan. Sebagai suatu lembaga, sekolah memiliki tanggung jawab moral bagaimana anak didik itu pintar dan cerdas sebagaimana diharapkan oleh orang tuanya. Tugas seorang guru tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik anak, sehingga anak tidak hanya memiliki kecerdasan kogntif, tetapi juga memiliki karakter yang baik sebagaimana tujuan ideal pendidikan.
Mengacu hal di atas, yayasan Asy-Syifa pusat Makassar bermaksud menggelar Seminar Pendidikan tentang pendidikan generasi dengan tema “Pendidikan Berkarakter, Upaya Membangun Generasi Cerdas Dan Berkepribadian Unggul”
Maksud dan Tujuan Kegiatan ini dilaksnakan dengan maksud dan tujuan untuk : 1. Sharing informasi tentang berbagai persoalan yang berhubungan dengan isu-isu aktual ihwal pengajaran dan dunia pendidikan; 2. Mencari solusi atas problematika krisis kepribadian siswa saat ini melalui pendidikan berkarakter 3. Meng-update berbagai informasi untuk meningkatkan kualitas pengajaran guna mewujudkan kualitas pendidikan yang lebih baik. 4. Shilaturrahmi antar seluruh stake holder pendidikan.
Waktu & Tempat Kegiatan ini Insya Allah dilaksanakan pada : . Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Mei 2011 . Waktu : Pukul 08.30. – Selesai . Tempat : Hotel La Macca Makassar, Jl. AP. Pettarani No.1
Nara Sumber Key Speak : H. Patabai Pabokori (Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan) 1. Asniar Khumas, S.Psi, M.Si (Tim Pendidikan Karakter-UNM Makassar) 2. Dr. Majdah Agus Arifin Nu’mang, M.Si (Rektor UIM Makassar) 3. Abdillah Mustajab, S.IP, M.Si (Pemerhati Pendidikan Islam)
Peserta 1. Guru Se-Kota Makassar 2. Orang Tua Murid 3. Mahasiswa 4. Utusan ormas/LSM Pendidikan 5. Majelis taklim 6. Umum
Manajemen Kegiatan Acara ini digagas oleh Yayasan Asy-Syifa Pusat Makassar sebagai pengelola SDIT Insantama Makassar dan dikerjakan oleh Makassarpreneur, sebagai event organizer
Epilog Demikian proposal penawaran ini disusun dari hasil elaborasi pemikiran kami dengan harapan mendapat perhatian sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan tanggapan positif yang diberikan kami ucapkan terima kasih.
Makassar, Mei 2009
Tim Kerja K et u a Sekretaris
Bahrul ulum Ilham,S.Pd A s g a f, A.Md
Mengetahui Ketua Yayasan Asy-Syifa Pusat Makassar
Dra. Hj. Masniar Khadijah Mappasawang
|
Comments
Alhamdullilah, kami harap padsa artikel selanjutnya pasti lebih atraktif lagi.
Sukses untuk Anda!
RSS feed for comments to this post